Langsung ke konten utama

MAKALAH MENCARI GAGASAN USAHA DAN PENGAMBILAN RESIKO


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI, wirausahawan merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.

Bagi seorang Pengusaha, mencari ide bisnis hal utama yang diperlukan adalah kerja otak, maksudnya adalah yang kita gali saat mencari ide bisnis adalah cara berfikir kita bukan tenaga kita yang digunakan untuk mencarinya. Kita memerlukan kepandaian dalam membaca peluang bisnis, mengamati kondisi sekitar, berfikir kreatif untuk menentukan suatu bisnis apa yang mungkin banyak diminati oleh para konsumen. Dalam menentuka ide bisnis dituntut untuk lebih berfikir keras daripada bekerja keras. Bekerja keras akan sangat berguna setelah ide bisnis muncul dan bisnis siap dibangun dan dikembangkan.

Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.

Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko.

Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.

1.2.  Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian gagasan usaha?

2. Bagaimana metode untuk mencari gagasan usaha?

3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan gagasan usaha?

4. Apa yang dimaksud dengan Pengambilan resiko?

5. Bagaimana cara mengidentifikasi resiko usaha?

6. Bagaimana upaya untuk mengatasi resiko usaha? 

1.3.  Tujuan Penulisan

        Tujuan dalam pembahasan ini adalah :

1. Mengetahui pengertian gagasan usaha.

2. Mengetahui dan memahami, dan menerapkan metode mencari gagasan usaha.

3. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan gagasan usaha.

4. Mengetahui pengertian Pengambilan resiko.

5. Mengetahui cara mengidentifikasi resiko usaha.

6. Mengetahui dan memahami upaya untuk mengatasi resiko usaha.

 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Gagasan Usaha

Gagasan atau ide  merupakan istilah yang dipakai baik secara populer maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum "citra mental" atau "pengertian". Gagasan adalah suatu yang dapat mendatangkan inspirasi pelaku yang mendorong munculnya suatu ide usaha dan menduga lebih awal apakah ide yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu nilai tambahan atau tidak. Gagasan menyebabkan timbulnya konsep yang merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat. Sekarang ini banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten. Sedangkan pengertian usaha yaitu usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. Dalam ruang lingkup tertentu, pengertian usaha dapat disamakan dengan pekerjaan. 

Jadi, gagasan usaha merupakan suatu ide untuk mewujudkan suatu pemikiran yang baru dan diterapkan dengan suatu  tindakan. Mencari gagasan usaha berarti berusaha untuk menemukan suatu ide yang nantinya ide tersebut dapat menjadi suatu langkah awal dalam menentukan bisnis apa yang akan dibangun. Dalam menentukan ide tentunya banyak hal yang harus diperhatikan. Seseorang menginginkan memiliki suatu bisnis berarti orang tersebut yakin bahwa suatu saat bisnis yang mereka bangun akan menguntungkan dan akan sukses.

2.2.  Metode dalam Mencari Gagasan Usaha

Adapun metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai berikut:

1.  Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)

Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau memulai suatu usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan dapat diterapkan. Metode ini bernama ATM yang merupakan singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya.

Metode ini tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode ini yaitu sebagai berikut:

        1) Mempelajari usaha yang sudah ada

        2) Mengkaji input dan output suatu usaha

        3) Menganalisa trenpopulasi dan data demografi

        4) Mengkaji trend ekonomi

        5) Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product &  promotion)

Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha yang tidak perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang belum tentu sukses dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha dia tidak perlu repot harus melakukan riset pasar atau menciptakan sebuah bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang paling laris di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau  lebih konkret lagi, mereka hanya melihat  produk apa yang sukses di pasar  lalu tinggal diamati dan ditiru dengan sedikit modifikasi.

Sebagai pengusaha atau misalkan pemilik  produk yang market leader, tentunya tidak membiarkan hal ini terjadi. Anda akan berpikir keras untuk tetap eksis dan  tetap sebagai pemimpin pasar. Anda harus memiliki strategi atau jurus tertentu untuk menghadapinya Contohnya adalah seperti yang dilakukan Herman Kosasih pemilik bengkel motor Laris Jaya Motor (LJM), mempunyai jurus yang bisa dibilang aneh dalam menghadapi persaingan. Dia memilih berdamai dengan kompetitor.  Bila banyak pengusaha justru bersikap berseberangan atau bertarung dengan kompetitor, namun LJM justru berdamai.  Konsep sinergi yang dikembangkan Herman Kosasih ini ternyata malah mendongkrak bisnisnya.

Metode ini tidak hanya dilakukan oleh perorangan atau kelompok dan dalam bidang usaha saja. Jepang yang kita kenal sekarang sebagai negara maju juga menerapkan metode ATM ini. Negara tersebut maju ukan karena menemukan segala sesuatu yang menjadi produk unggulannya sekarang, namun karena meniru ide, produk dan jasa dari negara lain dan menjadikannya lebih bagus, ringan, menarik hemat, modis dan lain-lain.

Itulah beberapa contoh pengusaha dan juga negara yang secara nyata berhasil menerapkan metode ATM ke dalam usahanya. Tidak ada salahnya untuk mencoba metode yang satu ini.

2.   Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats. Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah masalah.

Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu:

1)  Strengths (kekuatan)

Strengths merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

2)  Weakness (kelemahan)

Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

3)  Opportunities (peluang)

Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri, misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

4)   Threats (ancaman)

Threats merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Grid di atas merangkum beberapa bidang subjek yang perlu mempertimbangkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Grid ini dapat digunakan sebagai judul topik bila kita bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (gagasan yang baik bila kelompokmu lebih besar dari delapan orang).

2.3.   Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan dalam gagasan usaha

Seperti sudah dikemukakan sebelumnya, bahwa sekalipun sudah dilakukan penelitian melalui studi yang sungguh-sungguh, setiap bisnis atau usaha yang dijalankan tidaklah menjamin 100% bahwa bisnis atau usaha tersebut akan berhasil. Ada banyak hal yang menyebabkan usaha tersebut mengalami kegagalan. Pada akhirnya kegagalan ini akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

1)   Data dan informasi tidak lengkap

Pada saat melakukan penelitian data dan informasi yang disajikan kurang lengkap, sehingga hal-hal yang seharusnya menjadi penilaian tidak ada. Kemudian dapat pula data yang disediakan tidak dapat dipercaya atau palsu. Oleh karena itu sebelum melakukan studi sebaiknya kumpulkan data dan informasi selengkap mungkin, melalui berbagai sumber yang ada yang tentunya dapat dipercaya kebenaran datanya.

2)  Tidak teliti

Kegagalan dapat pula disebabkan karena kurang dalam meneliti dokumen-dokumen yang ada. Oleh karena itu, dalam melatih atau mencari tenaga yang benar- benar ahli dalam bidangnya, sehingga faktor ketelitian ini menjadi jaminan. Kecerobohan sekecil apapun akan sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian.

3)  Salah perhitungan

Kesalahan dapat pula diakibatkan karena salah dalam melakukan perhitungan. Misalnya dalam hal penggunaan rumus atau cara menghitung, sehingga hasil yang dikeluarkan tidak akurat.

4)    Pelaksanaan pekerjaan salah

Para pelaksana bisnis dilapangan sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan menjalankan bisnis tersebut. Jika para pelaksana dilapangan tidak mengerjakan proyek secara benar atau tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan, maka kemungkinan bisnis tersebut gagal sangat besar.

5)    Kondisi lingkungan

Pada saat melakukan penelitian dan pengukuran semuanya sudah selesai dengan tepat dan benar, namun dalam perjalanan akibat terjadinya perubahan lingkungan pada akhirnya berimbas kepada hasil penelitian bisnis.

2.4.   Pengertian Pengambilan Resiko

Wirausaha sering dikenal sebagai orang yang mampu membuka usahanya sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Menurut KBBI, wirausahawan merupakan orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkanya. Seorang wirausaha harus mampu menciptkan sesuatu yang berbeda dan mampu menangkap peluang yang ada.

Resiko bagi para wirausaha bukanlah sebagai suatu hambatan untuk meraih kesuksesan tetapi dijadikan sebagai suatu tantangan. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai hal-hal yang menantang untuk lebih mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Pengambilan resiko menurut perspektif wirausaha yaitu dengan mengambil resiko yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Karena seorang wirausaha selalu ingin berhasil menjauhi resiko yang tinggi, dan menghindari resiko yang lebih rendah karena bagi mereka tidak ada tantangan.

Dalam pengambilan resiko para wirausaha selalu memperhitungkan matang-matang keputusan yang akan diambil. Pengambilan resiko berkaitan erat dengan kepercayaan diri. Semakin besar keyakinan pada kemampuan diri sendiri, semakin besar pula keyakinan dalam mempengaruhi hasil dan keputusan, serta semakin siap pula mencoba apa yang menurut orang lain penuh dengan resiko.

Yang membedakan seorang wirausaha dengan yang lainnya adalah kesiapan dalam pengambilan resiko. Kebanyakan orang lebih suka berada dalam titik yang aman dan nyaman dengan tidak mengambil hal yang beresiko atau lebih memilih resiko yang lebih rendah. Berbeda dengan wirausaha, resiko dijadikan sebagai tantangan untuk mencapai kesuksesan, bukan suatu hambatan yang menjadikan kita gagal.

2.5.  Cara Mengidentifikasi Resiko Usaha

Seorang wirausaha perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi. Cara mengindentifikasi risiko adalah sebagai berikut :

1)   Metode Analisa Dari Pengalaman dan Sejarah

Gunakan informasi dan data yang ada untuk menganalisa risiko yang akan terjadi di kemudian hari. Contoh:

a.   Informasi keluhan pelanggan

b.   Informasi kecacatan produk

c.   Informasi track record SDM (rekam jejak karyawan)

d.   Informasi pertumbuhan penjualan.

2)   Metode Pengamatan dan Survei

Dengan melakukan pengamatan survie, akan di peroleh informasi tentang hal yang diinginkan. Contoh:

a.   Pengamatan dan survie tingkat kebutuhan pasar.

b.   Pengamatan dan survie tentang ketidakpuasan pelanggan.

c.   Pengamatan dan survie untuk menemukan produk baru.

d.   Pengamatan dan survie gaya hidup pelanggan .

e.   Pengamatan dan survie lokasiberdirinya pabrik dan lingkungan.

3)   Metode Acuan

Metode acuan sering digunakan ancaman dalam menemukan kelemahan, peluang, hambatan, kekuatan, dan ancaman sehingga wirausaha tahu apakah produk,srategi, dan mutunya telah sesuai dengan pasar. Acuan yang digunakan adalah acuan  yang bersifat trategis, yaitu pemimpin pasar atau produk unggalan.

2.6.  Upaya Untuk Mengatasi Resiko Usaha

1)   Manajer atau wirausaha menambah pengetahuan tentang:

a.  Ketrampilan teknis, terutama yang berkaitan dengan proses produksi yang   dihasilkan. Misalkan yang semula dengan teknologi tradisional diganti dengan teknologi tepat guna/modern

b.  Ketrampilan mengorganisasi yaitu kemampuan meramu yang tepat dari faktor produksi dalam usaha mencakup SDM, SDA, modal . Ibarat membuat kue, bagaimana agar rasanya enak, murah dan disenangi pembeli.

c. Ketrampilan memimpin yaitu kemampuan untuk mencapai tujuan usaha dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua orang yang ada pada organisasi. Untuk itu setiap pimpinan dituntut membuat konsep kerja.

d. Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi strategi produksi, strategi keuangan, strategi SDM, strategi operasional, strategi pemasaran, strategi penelitian dan pengembangan.

e.  Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap saat harus membayar premi yang merupakan pengeluaran tetap. 

2)        Resiko Pasar

Resiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku atau tidak laku di pasaran.

a.    Faktor penyebab :

        (1.)    Kesalahan dalam mengidentifikasi pasar

        (2.)    Kesalahan dalam mengetahui kebutuhan pelangan dalam pasar yang dipilih

        (3.)    Kegagalan dalam memprediksi perubahan pasar

        (4.)    Kesalahan dalam memperhitungkan secara makro

        (5.)    Kegagalan dalam memprediksi siklus pasar

b.    Upaya yang ditempuh:

     (1.)    Mengadakan inovasi yaitu membuat desain baru dari produk yang disenangi calon pembeli. Misal budidaya lele dumbo

     (2.)  Mengadakan penelitian pasar dan memperoleh informasi pasar secara                  berkesinambungan.

3)        Resiko Kredit

Resiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati. Adapun faktor penyebabnya antara lain :

(1.)    Sering terjadi produsen menaruh produknya terlebih dahulu dan dibayar kemudian

(2.)    Deditor meminjam uang untuk usaha tetapi usahanya gagal akibatnya timbul kredit macet, Upaya yang ditempuh:

a.       Berikan kredit pada seseorang yang minimal memenuhi syarat sebagai berikut:

-   Dapat dipercaya yaitu watak dan reputasinya

-   Kemampuan untuk membayar, hal ini dapat dilihat dari                 kemampuan/hasil yang diperoleh dari usahanya

-   Kemampuan modal sendiri yang ditempatkan dalam usaha sehingga merupakan net personal assets

-   Jangan memberikan pinjaman yang terlalu besar sambil mengevaluasi kredibilitas debitor

b.      Memperlihatkan pengelolaan dana debitor bila yang bersangkutan memiliki perusahaan.

BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dalam kondisi apapun, wirausahawan juga harus merupakan orang yang selalu berorientasi pada kerja, bukan hanya bermimpi saja tanpa aksi atau tidak melakukan tindakan apapun. Untuk itu diperlukan kesanggupan berfikir secara detail terhadap hal-hal yang penting. Bila kemudian muncul resiko seorang wirausahawan harus siap menanggung resiko apapun atas aktivitas bisnisnya. Setiap wirausahawan harus dapat menciptakan sebuah nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-ide yang akhirnya akhirnya menjadi pengendali usaha, semua tantanfan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi. Disamping itu banyak wirausahaan yang berhasil bukan atas pengembangan ide sendiri, melainkan hasil dari pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain yang bisa dijadikan peluang.

Dalam kondisi yang penuh ketidak pastian dan ketatnya persaingan usaha, Anda tidak mungkin menghindari risiko. Salah satu cara yang efektif dan efesien dalam menghadapi risiko adalah dengan negenali jenis-jenis risiko itu sendiri. Di dalam berwira usaha kita harus memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan dan seorang wirausaha perlu mengindentifikasi risiko agar meminimalkan dampak yang terjadi nantinya misalnya metode Analisa Dari Pengalaman dan Metode Pengamatan dan Survei. 

DAFTAR PUSTAKA

Adji Wahyu, 2007. Ekonomi SMA/MA. PT. Erlangga, Jakarta.

Daryanto, 2013. Pengantar Kewirausahaan. Prestasi Pustaka, Jakarta.

Jumingan, 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bumi Aksara, Jakarta.

Rosyidi            Suherman,       2007.   Pengantar        Teori    Ekonomi.         PT. Rajagrafindo, Jakarta.

Sukirno, Sadono, 2008. Ekonomi Pembangunan, Prenada Media Group, Jakarta.

http://asdarft.blogspot.co.id/2014/11/makalah-kewirausahaan-mengambil-resiko.html

https://www.scribd.com/document/322403060/Makalah-Berani-Mengambil-Resiko-Dalam-Perusahaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH RAGAM BAHASA DAN KARAKTERISTIKNYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang      Bahasa diartikan sebagai suatu sistem berupa bunyi atau lambang yang bersifat abi ia terdapat pembahasan tentang ragam bahasa beserta karakteristiknya. Dimana ragam bahasa merupakan varian dari sebuah bahasa menurut penggunaannya. Ragam bahasa amat luas pemakaiannyadan bermacam-macam pula latar belakang penuturnya, mau tidak mau akanmelahirkan sejumlah ragam bahasa yang berbeda-beda.     Terdapat beberapa ragam bahasa, diantaranya ragam lisan, ragam tulisan, ragam baku, ragam tidak baku, ragam baku lisan, ragam baku tulisan serta ragam sosial dan ragam fungsional. 1.2. Rumusan Masalah      Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut : Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa? Apa saja macam-macam ragam bahasa? Bagaimana cara menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar? 1.3. Tujuan Penulisan      Tujuan dibuatnya makalah ini adalah : Mahasiswa dapat menge...

MAKALAH FIQIH WADI'AH DAN LUQATHAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang        Di antara masalah-masalah yang banyak melibatkan anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari adalah masalah muamalah (akad, transaksi) dalam berbagai bidang. Karena masalah muamalah ini langsung melibatkan manusia dalam masyarakat, maka pedoman dan tatanannya pun perlu dipelajari dan diketahui dengan baik, sehingga tidak terjadi penyimpangan dan pelanggaran yang merusak kehidupan ekonomi dan hubungan sesama manusia. Kesadaran bermuamalah hendaknya tertanam lebih dahulu dalam diri masing-masing, sebelum orang terjun ke dalam kegiatan muamalah itu. Pemahaman agama, pengendalian diri, pengalaman, akhlaqul-karimah dan pengetahuan tentang seluk-beluk muamalah hendaknya dikuasai sehingga menyatu dalam diri pelaku (pelaksana) muamalah itu.     Dari sekian banyak transaksi atau akad yang ada, diantarannya adalah akad Al-Wadiah dan Al-Luqhatah. Al-Wadiah adalah penitipan, yaitu akad seseorang ...

MAKALAH KONSEP DAN IMPLEMENTASI AKAD-AKAD DALAM ASURANSI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asuransi syariah telah banyak berkembang di indonesia karena muslim di Indonesia merupakan   penduduk yang terbesar yang berartinya pasar yang sangat potensial dalam dunia bisnis.Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para peserta meng-infaqkan /menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional  asuransi dan investasi dari dana-dana/kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan. Asuransi syari’ah disebut juga dengan asuransi ta’awun yang artinya tolong menolong atau saling membantu . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Asuransi ta’awun prinsip dasarnya adalah dasar syariat yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami peserta. 1.2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah seba...